Laman

Kamis, 20 Oktober 2011

Belajar bahasa Inggris dengan catatan harian

Sumber >> Mr. Syafaruddin, S.Pd<<

Membuat sebuah catatan harian bagi sebagian orang adalah hal yang mengasyikkan. Sebuah catatan harian yang menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi setiap harinya, bisa menjadi bacaan yang menyegarkan dan menyehatkan jiwa kita di suatu hari di masa depan.

Sebuah catatan harian mampu memberikan sebuah evaluasi atas apa yang sudah kita kerjakan, dan memberikan petunjuk bagi kita tentang hal apa yang seharusnya terus kita lakukan, dan hal-hal yang tidak perlu kita lakukan. Sebuah catatan harian tidak harus sempurna, toh yang baca hanya Anda sendiri. Dalam bentuk apapun sebuah catatan harian pribadi yang orisinil akan tetap menarik untuk dibaca. Bahkan saya yakin di suatu hari di masa depan nanti, cucu atau cicit Anda akan berebut untuk membacanya.

Jika Anda seorang yang suka membuat catatan harian, mengapa tidak mencoba membuatnya dalam Bahasa Inggris ? Mungkin pada tahap awal memang sulit, tapai Anda bisa menggunakan kalimat campuran antara Bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Kemudian setahap demi setahap mulai menambah prosentase Bahasa Inggris dalam catatan harian Anda. Jika Anda sudah mahir dan mampu menyusun tulisan dengan vocabulary dan grammar yang tepat, mungkin Anda bisa sharingkan sebagian yang tidak terlalu pribadi ke majalah dinding, majalah komunitas, atau saringkan dalam bentuk blog di internet.

Jika Anda belum memiliki catatan harian, cobalah untuk memulainya sekarang. Siapa tahu suatu hari nanti Anda menjadi orang terkenal dan biografi Anda dibutuhkan..... :)

Selamat belajar!

Senin, 17 Oktober 2011

Mungkinkah Allah Mengampuniku?

Para pembaca yang semoga dirahmati Allah, mungkin sempat ada yang bertanya, "Aku ingin bertaubat hanya saja dosaku terlalu banyak. Tidak ada satu macam perbuatan keji pun melainkan telah aku kerjakan. Dan tidak ada satu bentuk dosa pun melainkan telah aku terjerumus ke  dalamnya. Mungkinkah Allah mengampuni dosa-dosaku ?!!"

Bagi siapa saja yang merasa dosanya sulit untuk diampuni maka perhatikanlah kisah berikut ini.
Kisah Taubat Pembunuh 100 Jiwa

Jumat, 14 Oktober 2011

Bahasa Indonesia lebih simpel dari Bahasa Inggris

Ini artikel copas, tapi lucu juga hehehehe......

In English : “Would you care to validate your previous statement?”
In Indonesian : “SUMPE LO?!
In English : “Sorry, I think you miscalculated your own capabilities to handle the task at hand.”
In Indonesian : “Nenek lu kiper!
In English : “Would you care to elaborate on that statement?”
In Indonesian : “MAKSUD LOH?!”
In English : “There’s a 75% chance I won’t make it, I’m far too busy for ur stupid event.”
In Indonesian : “Insya’allah gw dateng!”
In English : “The meeting will start at 9:15 AM. Please be there 15 minutes beforehand.”
In Indonesian : “Rapatnya jam 8!”

In English :”Let’s try this new scam and see if those carbo-ladden brains buy it”
In Indonesian : “Mama minta pulsa”
In English : “Please stop by our outlet. There might be stuff you’ll find interesting.”
In Indonesian : “Giordanonya, Kakaaak!”
In English : “I’ve stumbled upon something that might be of interest to you. You might find it useful.”
In Indonesian : “CEKIDOT GAN!”

Kamis, 13 Oktober 2011

Quantum Learning

Kuantum Quantum Learning - adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Pembelajaran Kuantum dengan demikian adalah Orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen belajar. Semua unsur yang menopang kesuksesan belajar harus di ramu menjadi sebuah akumulasi yang benar-benar menerapkan suasana belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. (Bobbi De Porter dan Mark Reardon, 2005 : 6). Berbagai kecerdasan majemuk baik kecerdasan linguistik, matematis, logis, spasial, kinetis, jasmani, musikal, interpesonal dan naturalis harus bersinergi dalam meggerakkan belajar siswa. (Bobbi De Porter dan Mark Reardon, 2005 : 6).